Senin, 10 Maret 2008

Belanja di Islamic Book Fair 2008

Selepas sholat magrib di musholla-nya Bellezza Shopping Archade kemarin saya langsung meluncur ke Istora Gelora Bung Karno, Senayan. Islamic Book Fair 2008 telah berlangsung 9 hari di tempat tersebut, dan kemarin adalah hari terakhir. Niat untuk datang ke pameran buku islam terbesar tahunan itu sebenarnya sudah ada sebelum penyelenggaraan dimulai. Bahkan sudah saya tunggu-tunggu karena biasanya banyak potongan harga diberikan oleh para penerbit maupun distributor di pameran itu, apalagi kalau hari terakhir.


Dan tidak salah saya datang di hari terakhir kemarin, karena diskon yang diberikan semakin ‘jor-joran’, buku La Tahzan yang biasa harganya dibandrol 85 ribu menjadi 60 ribu, buku-buku yang hari sebelumnya diberikan paket diskon 45 persen untuk pembelian tiga buku tadi malam hanya dengan pembelian 2 buah buku sudah dapat discount 45 persen, dan masih banyak buku yang didiskon besar-besaran. Saya pun terhipnotis dengan tawaran-tawaran diskon itu, awalnya cuma mau membeli satu atau dua buku saja, namun emosi yang kurang terbendung membuat saya akhirnya membeli 6 buku dan 3 majalah.
Satu buku berjudul Mindset berharga 60 ribu dari harga asliya 75 ribu juga hampir saya beli, benar-benar harus bisa memilah antara need dan want di antara gelimang discount pameran buku itu, namun rasanya kalau mau menuruti want bakal tidak ada cukupnya membeli buku-buku tersebut, terlalu banyak buku yang sangat menarik untuk dimiliki.
Super Accelerated Learning, Success (behind the secret), Kisah Teladan 20 Sahabat Nabi, Marketing Muhammad, 14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis, Menjadi Entrepreneur Jempolan, dan majalah-majalah Alia ( didalamnya terdapat rubrik-rubrik tentang bisnis), kalau ditarik benang merahnya semua buku yang saya beli tersebut berisi bahasan tentang wirausaha.

Saya sendiri heran karena sekarang orientasi belanja buku saya mengarah pada buku-buku maupun majalah yang berkaitan dengan kewirausahaan, tidak seperti sebelumnya yang selalu membeli buku-buku atau majalah dengan bahasan desain atau arsitektur. Ada apa dengan ini? Insya Allah apapun itu adalah sesuatu yang terbaik buat saya, aamiin...

Owner 14 Cabang Indomart Sharing di Bellezza

Mastermind JPI (James Property Investor) hari Ahad ini sempat saya ikuti hampir seharian di Primavera Euro Café, Bellezza Shopping Archade-Permata Hijau. Mengundang bapak Gamal sebagai pembicara, seorang entrepreneur yang menggabungkan bisnis property dengan franchise. Saat ini beliau telah memiliki 14 cabang Indomart dan beberapa waralaba seperti apotik, travel-TX Travel dan salon-MY Salon, sempat juga memiliki salah satu cabang bakmi Japos bersama beberapa rekannya (namun saat ini sudah tutup).


Selalu ingat dengan falsafah yang didengungkan sang ayah, “lebih baik jadi raja kecil daripada jadi pegawai, membuat beliau memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya kemudian berbisnis.
Pak Gamal dan istri memulai bisnis dengan apotek yang mereka bangun awalnya dari carport rumah, kebetulan keduanya berlatarbelakang apoteker. Berlanjut dengan bisnis-bisnis yang lain (yang hampir semuanya franchise), bisnis beliau kemudian berkembang dibantu oleh property yang dimilikinya. “ Sudah benar bila anda berbisnis, anda juga memiliki propertinya, karena property selalu naik nilainya”, demikian kata-kata pak Gamal disela-sela tanya jawab dengan peserta. Menurut pengakuan pak Gamal sampai saat ini beliau tidak pernah memegang cash flow dari beberapa bisnisnya tersebut, karena profit dari semua bisnisnya selalu langsung diputar untuk mengembangkan bisnis, untuk membuat bisnis baru atau untuk membeli property.
Bila diperhatikan bisnis yang dilakoni pak Gamal memerlukan modal besar, kalau menurut rumusnya pak James dengan E=mc², unsur m-nya relatif besar. Namun terlepas dari itu unsur c atau kreatifitas pak Gamal tidak diragukan lagi dalam mengutak-atik property yang dimiliki untuk pengembangan bisnis-bisnisnya. Luar biasa! mungkin kata tersebut yang cocok diapresiasikan untuk beliau.

Minggu, 09 Maret 2008

“90 Day Action Plan”

Salah satu tantangan yang diberikan kepada para peserta workshop TDA Entrepreneur Makers yang lalu adalah tantangan membuat bisnis dalam tempo 3 bulan kedepan. Sesuai rencana hari ini kami kembali bertemu untuk berdiskusi, evaluasi dan menyerahkan 90 Day Action Plan kepada para mentor. Rencana awalnya pertemuan diadakan di Mangga Dua Square, karena satu dan lain hal acara dipindah ke Time Out Café di Pasar Festival, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.


Menurut undangan yang dikirim via sms dan telepon, acara sharing dan evaluasi rencana kerja 90 hari tersebut dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB, dan diakhiri nobar alias nonton bareng film The Secret (film yang direkomendasikan untuk ditonton rekan-rekan TDA).
Suasana café cukup mendukung acara siang tadi, sharing terasa sangat santai dan mengalir diantara para peserta, masing-masing mastermind berkumpul dalam satu meja dengan didampingi oleh mentor. Tapi tidak ada mentor khusus untuk masing-masing mastermind, semua mentor menjadi mentor untuk semua mastermind. Hadir dalam pertemuan itu antara lain pak Roni Yuzirman, pak James Sastrowijoyo, pak Iim Rusyamsi, pak Agus Ali, pak Try Atmojo dan beberapa senior TDA.
Adanya mastermind benar-benar memberi manfaat, diantara kami bergantian sharing tentang rencana kerja bisnis yang akan dijalani dalam 90 hari kedepan. Keterbukaan diantara kami mampu memunculkan ide-ide baru yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan, bahkan kami bisa bersinergi satu sama lain. Passion yang kuat memang salah satu modal saat akan memulai bisnis (modal internal), tapi yang tidak kalah penting adalah modal eksternal yaitu lingkungan atau komunitas yang mampu mendukung dan membantu membangkitkan kembali passion saat lagi down.

Jumat, 07 Maret 2008

Behind the Scene “Akhirnya Datang Juga”

Bersama teman-teman sekantor saya tadi malam menonton syuting salah satu episode “Akhirnya Datang Juga” di TransTV. Setelah menunggu beberapa hari penantian itu datang, akhirnya nonton juga “Akhirnya Datang Juga”. Sebelumnya salah seorang teman mendaftarkan kami untuk menonton acara tersebut tanpa sepengetahuan kami, jadi rasanya sedikit surprise saat kami memperoleh undangan via email. Lumayan, bisa untuk refresing dari kepenatan rutinitas kerja di kantor.



Bertempat di Studio 1 Lantai Dasar Gedung TransTV syuting dimulai kurang lebih pukul 21.00 WIB ( kalau menurut undangan via email acara dimulai pukul 20.30 WIB), dengan arahan seorang Floor Director para penonton malam itu diatur untuk terlebih dahulu memenuhi tempat duduk yang ada. Setelah semua tempat duduk terpenuhi dan para penonton sudah berhasil ‘dilatih tertawa’ tidak lama kemudian acara dimulai dengan skenario yang sudah disiapkan. Pengambilan gambar diawali oleh host acara Akhirnya Datang Juga, Winky Wiryawan, yang seperti biasa keluar dengan sedikit berlari kecil kearah panggung dengan backdrop bertuliskan AKHIRNYA DATANG JUGA itu. Winky W sempat take beberapa kali karena mungkin belum 'pas' menurut Floor Manager yang bertanggung jawab atas bagus-tidaknya acara itu.

Bintang tamu episode tadi malam adalah Daan Aria ‘P Project’, Wendi ‘Cagur’, Marchel Chandrawinata dan si janda cantik berputri satu Wulan Guritno. Berturut-turut bintang tamu keluar dengan masing-masing tantangan yang mereka tidak ketahui sama sekali skenarionya dan memang inilah kekhasan dari acara Akhirnya Datang Juga.

Disela-sela break untuk perubahan setting panggung (hanya ada dua panggung plus satu panggung utama, sementara ada empat setting yang harus ditampilkan, jadi ada jeda waktu untuk setting panggung yang belum ada) Floor Directror memberikan beberapa games dengan hadiah menarik kepada penonton. Acara berakhir sekitar pukul 00.30 WIB, lumayan lama, membuat mengantuk dan melelahkan, tapi alhamdulillah tempat tinggal saya tidak terlalu jauh dari gedung TransTV, hanya 5 menit untuk sampai di rumah.

Kalau saya perhatikan ternyata property untuk syuting Akhirnya Datang Juga di Studio 1 TransTV, yang terlihat sebenarnya tidak sebagus bila kita lihat di televisi, bahkan saat sebelum acara dimulai finishingnyapun belum selesai, cat masih basah. Tapi mungkin karena kecanggihan kamera atau tekhnologi broadcasting, so… backdrop, panggung dan finishing yang tidak maksimal bisa terlihat menawan di televisi. Lain dari itu, mungkin kita lebih enak dan nyaman menonton acara tersebut lewat televisi karena kita hanya ‘terima jadi’ saja alias menonton acara yang sudah melewati proses editing. Jadi tidak perlu capek menonton berjam-jam sampai malam atau dini hari, beruntung hari ini libur jadi bisa untuk istirahat seharian.


Senin, 03 Maret 2008

Workshop TDA Entrepreneur Makers : “Makan Daging”

Alhamdulillah hari Sabtu dan Ahad_1 & 2 Maret 2008 kemarin saya lalui dengan melakukan hal yang sangat bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi diri saya, tentunya juga bagi teman-teman peserta TDA Entrepreneur Makers yang lain. Selama dua hari tersebut saya mengikuti semua sesi yang sudah diagendakan oleh para founder TDA Entrepreneur Makers dalam acara yang bertajuk Business Start Up Workshop. Materi-materi yang diberikan mengacu kepada kurikulum resmi TDA yaitu RBDSAP atau Reason, Beliefs, Dreams, Strategy, Action dan Pray.


Bertempat di Hotel Ciputra, Jl. S. Parman Kav.78, Jakarta Barat, acara workshop TDA Entrepreneur Makers angkatan pertama tersebut diselenggarakan dan hanya terbatas untuk 20 orang peserta. Di Ruang Puri 3, lantai 1, tempat dilangsungkannya workshop hari pertama terasa sangat dingin pagi itu, namun kemudian terasa menghangat saat acara dimulai oleh Pak Ikhwan Sopa_mentor workshop E.D.A.N yang memberikan wawasan tentang reason, belief dan dreams, dilanjutkan berurutan oleh Pak Rosihan dan Pak Try Atmojo yang sharing pengalaman bisnisnya tentang ilmu memulai bisnis dan menggali ide kreatif. Diakhiri oleh Pak James Sastrowijoyo yang berbagi ilmu tentang finansial dan permodalan plus tips dan trik menarik untuk diaplikasikan, serta rumus E=mc² versi James Sastrowijoyo.
Hari kedua workshop di ruang Glory 3, lantai 6 diawali oleh sang jendral TDA, Pak Roni Yuzirman dengan berbagi ilmu dan pengalaman bisnisnya beserta hitungan-hitungan meningkatkan penjualan dan keuntungan. Kemudian dilanjutkan oleh Pak Fauzi Rachmanto, bisnis jasa IT, Pak Teguh Atmajaya, online webstore, Pak Hadi Kuntoro_si Raja Selimut, distributor dan keagenanan, Pak Agus Ali, bisnis jasa otomotif, Pak Wasis Gunarto, bisnis kuliner, dan Pak Iim Rusyamsi, bisnis IT, si empunya Dokter Komputer.com. Diakhir sesi kami dibekali motivasi dan pengembangan diri oleh Pak Yusef J. Hilmy, bahkan tetes air mata saya tidak terasa meleleh saat kami diputarkan slide film tentang semangat/motivasi tinggi & kesetiaan seorang ayah dan anaknya yang cacat dengan segala keterbatasannya mampu meningkatkan kualitas diri kehidupan mereka. Kurang lebih pukul 18.45 WIB acara berakhir, tapi bukan berarti kami masing-masing langsung pulang, diskusi dan tanya jawab dengan para mentor di musholla secara tidak sadar mengalir bak air selepas sholat magrib berjamaah. Tidak sampai disitu saja, kami lanjutkan bincang-bincang bisnis tersebut di Pasar Senggol sambil makan malam. Jam tangan saya menunjuk pukul 20.50 WIB saat kami memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Dan insya Allah hari Sabtu, 08 Maret 2008 yang akan datang kami akan kembali bertemu di Mangga Dua Square untuk menyerahkan 90 hari rencana kerja (90 Days Plan) kami kepada mentor sekaligus bersilaturahmi. Dari 20 peserta Business Start Up Workshop kemarin telah dibuat 4 mastermind yang masing-masing terdiri dari 5 peserta dan saya tergabung dalam Creative Mastermind. Diharapkan dengan kelompok-kelompok mastermind ini kami dapat saling berinteraksi, saling mendukung dan memotivasi satu sama lain. Menurut Pak Roni Yuzirman materi yang disampaikan para mentor dalam dua hari workshop tersebut adalah "daging semua". Artinya kami diberi “makan daging” yang telah diolah para mentor dengan bermacam ramuan dan bumbu yang telah mereka lakoni dalam bisnis lewat jatuh bangun dan try error. Banyak ilmu dan pencerahan yang kami dapatkan namun tentunya take action dan mengaplikasikan ilmu-ilmu tersebut jauh lebih penting. Seperti juga yang sering didengungkan Pak Roni Yuzirman, APPLIED knowledge is power.
Para peserta angkatan pertama TDA Entrepreneur Makers ini memiliki target untuk tampil di panggung Milad III TDA 2009 sebagai salah satu bukti dari keberhasilan kelas ini. Insya Allah saya khususnya mampu membuktikannya, aamiin yaa robbal’allaamiin. Take Action Miracle Happen, No Action Nothing Happen