Selasa, 01 Mei 2012

12 Tips Membuka Usaha

Pernahkah kamu berpikir, akan seperti apa dirimu lima atau sepuluh tahun lagi?
Ada yang optimis menghadapi masa depan. Ada juga yang belum tahu akan melakukan apa, sehingga tidak bisa memprediksi masa depannya. Jangankan untuk masa depan, untuk hidup saat ini saja masih kurang sana-sini.
Ya. Semakin hari, kebutuhan semakin meningkat. Harga-harga kebutuhan pokok pun seperti tak mau ketinggalan, ikut melambung. Apalagi jika ada kenaikan harga bahan bakar.

Kondisi seperti ini, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, harus kita jalani. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita bisa bertahan dengan kondisi yang ada.
Bagaimana pun, harga kebutuhan pokok tidak mungkin turun, bahkan semakin naik. Selain harga yang naik, kebutuhan pun semakin banyak. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menambah penghasilan.

Dari sebuah buku yang saya baca, saya memperoleh informasi bahwa di Cina, masyarakatnya sudah diajarkan untuk menambah penghasilan. Sejak kecil mereka sudah diperlihatkan bagaimana cara memutar uang dengan berbisnis. Sejak usia dini pula mereka diminta oleh orangtua untuk melihat secara langsung tata cara bisnis keluarga yang tengah dijalankan.
Tak mengherankan jika saat dewasa, mereka sudah mahir mengelola bisnis. Selain itu, mereka pandai membuat uang dapat “menggandakan diri”.
Kalau begitu, mengapa kita tidak meniru ilmu mereka? Bangunlah usaha mulai dari sekarang. Dari usaha tersebut kita bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan demikian, kenaikan bahan bakar atau kebutuhan yang semakin banyak, tidak membuat kita risau.

Sekarang, persoalannya adalah memulai cara membangun usaha dari awal. Seperti kata pepatah, beginning is difficult. Permulaan itu biasanya terasa sulit. Tapi, jangan khawatir. Jika kita tidak pernah memulai, kita tidak akan pernah berjalan.
Untuk membuka usaha, intip dulu tips-tips berikut ini.
1. Siapkan Mental
Hal pertama yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha harus menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar.  Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha, terapkanlah mental sebagai pengusaha.

2. Siapkan Modal
Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal. Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun kamu sudah bisa membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang kamu jalankan.
Banyak usaha yang bisa dimulai dengan modal awal 2-10 juta rupiah. Jika masih kesulitan, ajaklah saudara atau teman untuk berbisnis bersama. Usahakan untuk tidak meminjam ke bank dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika usahanya belum terlalu besar, akan riskan jika sudah terbebani dengan utang.

3. Bidang Usaha
Tentukan bidang usaha yang akan kamu buka. Kamu bisa memilih bidang usaha yang belum pernah ada atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk mulai membuka usaha, baik bidang yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan.
Membuka usaha di bidang yang belum pernah ada, belum tentu tidak sukses. Coba kamu lihat Aqua. Awalnya, perusahaan itu ragu untuk mengeluarkan produk air minum dalam kemasan botol. Saat pertama kali diperkenalkan, banyak pihak yang merasa produk tersebut tidak akan laku di pasaran. Apalagi belum pernah ada perusahaan yang menjual produk serupa.
Bahkan, banyak yang benar-benar yakin produk itu akan gagal. Mereka berpikir untuk apa membeli air minum yang harganya mahal, kalau bisa memasak sendiri di rumah. Ternyata, produk itu sukses besar. Bahkan banyak perusahaan lain yang mengekor.
Untuk bidang usaha yang sudah pernah ada, buatlah ciri khas atau kelebihan yang tidak dimiliki pengusaha lain. Sebagai contoh adalah butik milik Hughes. Meskipun usaha butik bertebaran di mana-mana, butik milik Hughes bisa sukses. Sebab, butik itu memiliki ciri khusus yaitu hanya menjual pakaian berukuran besar.

4. Lokasi
Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai diyakini akan membuat usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan  tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah, atau kampus.
Namun, terkadang lokasi bisa “menipu”. Banyak bidang usaha yang laris manis dan sukses meskipun berada di tempat yang sepi. Ada juga bidang usaha yang mampu menembus pasar internasional meskipun barangnya diproduksi dari tempat berlokasi di gang sempit.
Karena itu, pikirkan baik-baik mengenai lokasi. Untuk usaha yang baru berdiri, jangan ragu untuk memanfaatkan ruangan yang ada di rumah. Banyak, lho, usaha yang sukses yang berawal dari  garasi rumah.

5. Fokus
Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang gagal saat mulai berkembang, karena tidak fokus pada peningkatan bisnis awal, melainkan terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha lain.
Sebaiknya, bersabarlah dahulu agar satu bidang bisnis berjalan hingga sukses. Setelah itu, barulah melebarkan sayap ke bidang bisnis yang lain.

6. Cari Pelanggan
Kenalkan bidang usahamu ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha jasamu ke semua orang, agar bisa mendapatkan klien.
Caranya bisa  melalui promosi dari mulut ke mulut. Ceritakan bidang usahamu kepada teman dekat. Lalu, mintalah bantuannya untuk menyebarkan ke teman-temannya. Dengan cara ini akan semakin banyak orang yang tahu tentang usahamu.
Bisa juga dengan cara membuat brosur dan menyebarkan dari rumah ke rumah. Cara ini cukup ampuh, lho. Selain brosur, buatlah plang yang dipasang di depan tempat usaha, serta di tempat-tempat strategis lainnya.
Selain dua cara itu, bisa juga dilakukan pemasangan iklan di internet. Di era cyber ini, banyak orang yang senang berbelanja dengan cara online, atau mencari informasi barang dan jasa yang dibutuhkan, melalui internet.

7. Cara Berbisnis
Sebenarnya, berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, barang seharga Rp. 1.000. Tugasmu adalah menjualnya dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500. Intinya, dari sebuah barang, kamu bisa menjualnya dengan memperoleh keuntungan. Setelah itu, juallah barang tersebut sebanyak-banyaknya. Semakin banyak laku, semakin banyak pula keuntungan yang kamu dapatkan.

8. Pegawai
Pada awal membuka usaha, kamu hanya membutuhkan sedikit pegawai. Selain kamu sendiri yang mengurus usaha tersebut, kamu bisa melibatkan suami atau anggota keluarga yang lain untuk ikut mengelola. Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha tersebut. Setelah usahamu berkembang, kamu bisa mepekerjakan pegawai tambahan.

9. Perencana Keuangan
Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha sudah berjalan, kamu harus pandai mengatur alur keluar masuknya uang. Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.

10. Mulai!
Sudah memikirkan segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!

11. Risiko
Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau kamu sudah menyadari risikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usahamu, nama baikmu semakin dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan bisnis, kamu juga harus terus menjaga nama baikmu. Sekali saja nama baikmu tercoreng, saat itu juga usaha yang telah kamu rintis, bisa hancur berantakan.

12. Antisipasi Kegagalan
Risiko kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu kamu dituntut untuk bersikap tegas dan cepat bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang tak beres.
Untuk mengantisipasi kegagalan, buatlah aturan mengenai pengambilan keuangan. Pemilik usaha memang berhak mengambil uang dari perusahaan. Tapi, cara pengambilan dan jumlahnya, harus tersistem dengan jelas.
Begitu pula dengan operasional, harus memiliki sistem yang baku. Delegasikan tugas-tugas pada pegawai. Sehingga, apabila kamu berhalangan, bisnis tetap dapat berjalan. Semakin sedikit campur tangan pemilik dalam usahanya, berarti usaha tersebut semakin baik.

Semua tips sudah dikeluarkan. Sekarang, tinggal kamu yang mulai bergerak. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

Sumber : BatikIndonesia.com

Jumat, 06 Januari 2012

Ulang Tahun ke-2 Jagoanku

" Alhamdulillah telah lahir dengan sehat dan selamat anak pertama kami pd hari ini dengan berat 3,5 kilo dan panjang 49 cm di RSIA Buah Hati Ciputat, insya Allah kelak menjadi anak yang sholeh dan berguna bagi semua." Sebuah short message service yang saya kirimkan ke keluarga besar dan kerabat pada tanggal 06 Januari 2010, tak terasa sudah genap dua tahun sms itu terkirim, artinya sudah dua tahun buah hati kami lahir, menghirup udara alam fana ini dengan segala retorikanya.

"Selamat ulang tahun yang kedua ya nak, insya Allah selalu sehat, tumbuh menjadi anak yang sholeh,pintar,cerdik dan selalu dalam lindungan Allah SWT, aamiin yaa rabbal'aalaamiin."
We luv u myMahes

Minggu, 03 Januari 2010

What is in a name?


Apalah arti sebuah nama? sering kali kita mendengar ungkapan tersebut disaat orang ingin mengatakan betapa tidak pentingnya sebuah nama. Sebuah ungkapan kuno dalam cerita Romeo dan Juliet karya pujangga besar Inggris William Shakespeare , kisah percintaan legendaris sepanjang masa. Namun dalam Islam adalah suatu kewajiban orang tua memberikan nama yang baik untuk anak-anaknya, bahkan ada beberapa nama yang dilarang untuk digunakan karena memiliki makna/arti yang tidak baik.


Menjadi sebuah pengalaman yang menarik buat saya dan istri disaat kami diwajibkan menyiapkan sebuah nama untuk calon anak kami. Di saat usia kandungan istri memasuki usia 9 bulan, kami serasa dikejar deadline untuk menentuukan sebuah nama yang sudah ditunggu-tunggu juga oleh keluarga besar kami. Ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan untuk membuat list nama yang akhirnya kami menentukan satu nama terpilih. Dengan hasil USG dari dokter cukup membantu ruang lingkup pencarian nama tersebut. Kebetulan berdasarkan hasil USG calon anak kami adalah laki-laki, terlepas dari Kuasa Allah SWT saat bayi kami lahir.


Pencarian nama juga terbantu oleh internet, selain kami membeli buku nama-nama bayi di Gramedia. Untuk di internet dengan search engine seperti google dengan mengetik kalimat "nama-nama bayi", kita akan langsung memperoleh alamat-alamat web/blog yang berisi puluhan bahkan ratusan nama bayi. Yang kemudian menjadi 'masalah' adalah pengkombinasian dan pemilihan nama-nama bayi yang sudah diperoleh. Pengkombinasian nama dari beberapa bahasa, seperti bahasa arab, kawi, sansekerta, jawa dan lainnya juga merupakan proses panjang. Terakhir adalah penentuan nama dari daftar nama yang sudah disusun.


Terlepas dari proses yang tidak sebentar untuk pencarian nama tersebut, penentuan nama adalah sebuah ungkapan asa orang tua terhadap masa depan buah hatinya.
What is in a name? In a name is all the prayers and wishes our parents gave :)

Sabtu, 18 April 2009

Madu dan Racun Facebook

" Madu ditangan kananmu
Racun ditangan kirimu
Aku tak tau...mana yang akan kau berikan padaku "
Masih ingat dengan sepenggal lirik lagu diatas? lagu yang dipopularkan penyanyi Ari Wibowo tersebut menjadi hits di era 80-an, bercerita tentang madu racunnya cinta. Seperti halnya cinta, Facebook ternyata juga mengandung 'madu dan racun'. Kenapa demikian? Facebook saat ini memang baru menjadi 'gandrungan' banyak orang, dari kalangan umum sampai para blogger, dari pelajar, mahasiswa hingga pekerja kantoran pun banyak yang sedang 'mabuk' Facebook .

Facebook pertama kali diperkenalkan lebih dari 5 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg, Facebook dibuat sebagai media interaksi bagi para mahasiswa Harvard University. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, Facebook menghebohkan lingkungan kampus Harvard University dan sekitarnya karena separuh dari seluruh mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account di Facebook .

Booming Facebook saat ini juga sangat saya rasakan, untuk update status, berkomentar atau bahkan hanya cek status teman, saya lakukan tidak kurang dari satu jam atau bahkan kurang dari setengah jam tiap harinya ( hehehe terasa agak lebay sih memang ). Dengan memakai handphone, nge-Facebook memang terasa sangat simple dan mudah. Indahnya bermain Facebook kadang-kadang sampai membuat kita 'lupa waktu', disitu kita bisa
menemukan banyak hal, bisa menemukan teman-teman lama yang sudah lost contact dengan kita, bisa juga memperoleh jodoh untuk para jomblo dengan fasilitas chating yang disediakan oleh Facebook.

Tidak sedikit dari kita kehilangan kontak dengan teman sepermainan semasa kecil, teman sekolah, teman kuliah atau bahkan sahabat karib karena terpisah oleh jarak dan waktu serta banyak hal lain penyebabnya. Dengan mempunyai account di Facebook kita bisa menemukan teman-teman kita tersebut, asalkan mereka juga mempunyai account di Facebook. Perbedaan posisi geografis sering membuat orang malas atau tidak bisa datang ke suatu acara reuni, dengan Facebook biarpun berbeda lokasi_Oslo ataupun Solo, Yogyakarta maupun Yokohama_semua bisa bertemu, saling menyapa, saling berbagi kabar dan cerita, artinya Facebook juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang reuni-an. Meskipun hanya bertemu di dunia maya, namun minimal mampu mengobati kerinduan kita dengan mereka.

Facebook dapat juga 'menjerumuskan' kita ke suatu masalah besar bila kita tidak bisa mengontrol diri dan memilah hal-hal baik dan buruk dari efek nge-Facebook. Banyak orang yang menemukan cinta lamanya kembali melalui Facebook alias CLBK(Cinta Lama Bersemi Kembali). Mungkin tidak ada masalah bagi mereka yang keduanya masih sama-sama men-'jomblo', namun menjadi masalah besar untuk mereka yang salah satu atau keduanya sudah memiliki pasangan.

Itulah sedikit hal positif (madu) dan negatif (racun) dari Facebook, seperti yang sudah digariskan oleh-Nya, didunia selalu ada hal baik dan buruk, hitam dan putih, positif dan negatif, demikian pula Facebook. Semuanya kembali kepada kita, bagaimana bisa memanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin situs jejaring sosial karya Mark Zuckerberg yang tahun 2009 ini sudah lebih dari 175 juta warga dunia menjadi pengguna setianya.



Sabtu, 28 Maret 2009

Journey of Love

Saat kusadari bahwa CINTA
adalah anugerah terindah dalam hidupku...
Keajaiban yang selalu memberikan keceriaan di hati...
Senyum dan kasihnya seperti tlah membekukan waktu...
Hingga tanpa terasa tlah bersama dalam duka & dalam suka...

Terima kasih Tuhan
atas nikmat CINTA dan belahan jiwa
yang tlah Kau limpahkan untukku



Sabtu, 28 Februari 2009

HiDUP ( Part 2 )

Rabu, 14 Mei 2008

Tempat Usaha

Mencari tempat untuk membuka usaha ternyata bukan suatu pekerjaan yang mudah, bisa dibilang gampang-gampang susah atau ada juga yang bilang hoki-hokian, apalagi kalau seperti saya yang masih pemula dan mencari tempat yang lebih mengedepankan harga sewa yang terjangkau daripada mengejar tempat yang bagus tetapi harganya selangit.

Untuk teman-teman yang sudah menjadi habit dalam membuka usaha mungkin hal ini adalah hal mudah, tidak seperti yang saya rasakan saat ini.

Setiap kali melihat orang berjualan ramai pembelinya, sering saya mengagumi keadaan tersebut dan berkhayal seandainya hal itu saya yang melakukannya, padahal lokasinya tidak strategis bahkan mungkin jauh dari keramaian. Tetapi rasanya tidak fair kalau saya tidak meruntut ulang proses panjang yang mereka jalani, karena hampir tidak ada kesuksesan yang instant ataupun diperoleh lewat shortcut.

Dan proses pencarian lokasi masuk dalam proses panjang tersebut.

Realitanya adalah tempat yang strategis harga sewa atau jualnya mahal dan tempat yang kurang/tidak strategis kebalikannya.

Lokasi berjualan yang tidak terletak diarea yang strategis tetapi mampu menjadi magnet untuk customer datang membeli produk yang dijual, beberapa faktor penyebabnya adalah produk tersebut merupakan produk favorit, pelayanan yang bagus pada saat pembelian maupun after sales service yang memuaskan, harga miring daripada toko sejenis di tempat lain, atau karena teknik dan taktik marketing-nya yang bagus ( hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain telemarketing atau juga aktif di online /webstore ).

Dapat disimpulkan bahwa tempat strategis hanya menjadi salah satu faktor keberhasilan satu toko dalam mendongkrak omzet penjualannya, dan bukan faktor mutlak karena semua saling berkaitan erat. Namun idealnya memiki tempat strategis adalah dambaan setiap orang yang akan membuka usaha.


Jumat, 18 April 2008

MurBaut.com

Membaca atau mendengar namanya pikiran kita akan tertuju pada suatu web tentang mur baut atau bisa juga webstore yang menjual mur dan baut.

Minggu, 13 April 2008

Malu Bertanya Sesat Dijalan

Tidak terasa waktu bergulir dengan cepat, sudah genap enam minggu Business Start Up Workshop TDA EM berlalu. Dan hari Sabtu ini adalah Business Review kedua yang sedianya diselenggarakan di McCafe McDonald Sarinah, tapi karena satu dan lain hal kemudian pindah ke Wisma Aldiron Jl.Gatot Subroto Kav.72.
Bertempat di lounge Training Center PT. Reka Piranti Prakarsa, Ground Floor Suite 011 acara berlangsung dengan nuansa santai namun penuh dengan pencerahan dari para mentor, banyak juga lontaran trik-trik marketing yang tidak terpikir sebelumnya.

Alumni TDA EM (demikian kami disebut) bergantian menyampaikan perkembangan business action masing-masing, ada yang sudah launching webstore alias jualan via online, ada yang banting stir karena rencana awal terlalu besar cost-nya, ada yang masih kesusahan memperoleh bahan baku untuk produknya, ada yang merasa bingung atas bisnis yang sudah dijalani namun selalu stag di titik tertentu, dan ada juga yang baru saja me-launching webstore tapi masih merasa premateur dengan webstore-nya tersebut.

Saya sendiri sampai saat ini dalam tahap follow up terus dengan supplier dan searching lokasi. Survey lokasi sudah dilakukan disalah satu mal incaran saya, namun traffic pengunjung yang tidak terlalu ramai di tempat tersebut membuat saya menjadi sedikit pesimis, dan berujung pada niat untuk datang pada pertemuaan hari ini menciut. Kenapa? karena saya merasa tidak memiliki progress yang positif. Ternyata ‘ketakutan’ itu sangat tidak beralasan dan akhirnya tertepis dengan input-input positif dari para mentor dan rekan-rekan alumni lainnya. Justru akan sangat menyesal bila saya tidak datang pada pertemuan hari ini.

Memang benar bila disebutkan kalau mau memperoleh masukan maka bertanyalah, niscaya akan memperoleh hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya oleh kita. Artinya kalau kita sudah bertanya kemungkinannya adalah fifty-fifty untuk memperoleh jawaban atau tidak , tapi kemungkinannya menjadi nol besar bila kita diam saja. Pepatah lamapun mengajarkan : “malu bertanya sesat dijalan”.

Business Review kedua hari ini saya rasakan kembali telah menghapus kabut yang mulai menutupi passion, juga menyalakan kembali api action yang meredup.