Sabtu, 09 Februari 2008

'menyelingkuhi' Tuhan

Kita semua pasti sudah tahu bahwa kelak di hari penghisaban yang ditimbang dari kita adalah amal dan ibadah kita selama hidup di alam fana ini. Namun hiduppun tidak boleh larut hanya untuk beribadah, harus ada keseimbangan habblum minnallah dan habblum minnanas, idealnya balance antara urusan dunia dan akhirat.

Yang terjadi saat ini keseimbangan itu lambat laun memudar, bergeser dari titik tengah keseimbangan menuju arah keduniawian. Hal ini banyak terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Bahkan tidak sedikit orang berangkat dari daerah menjadi kaum urban di kota besar untuk bekerja awalnya secara spiritual kuat, tapi kehidupan sosial kota besar telah menggesernya kearah yang lemah.


Kerja adalah ibadah, tapi bagaimana kalau kesibukan kerja seringkali secara tidak sengaja atau sengaja membuat kita melewatkan waktu sholat atau menggugurkan ibadah yang lain?. Kalau sudah begitu, apakah bukan namanya kita menyelingkuhi Tuhan? Selingkuh dengan kehidupan duniawi yang notabene semua itu adalah anugerah dan nikmat_Nya? na’udzubillahi mindzalik.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hadiid(57) ayat 20 : “Katakanlah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,…Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Tidak ada komentar: